Dalam kunjungan tersebut, Jokowi berdialog dengan Hardiansyah Rambe, seorang pedagang, mengenai stabilitas harga pangan pada bulan Ramadan.
Hardiansyah mengungkapkan bahwa harga beberapa komoditas seperti cabai telah mengalami penurunan.
"Alhamdulillah beberapa hari ini turun cabai dari yang 80 (ribu) sekilo jadi 64 (ribu), alhamdulillah beras juga dapat pasokan ditambah," ujar Hardiansyah, saat berdialog dengan Jokowi, di Pasar Gelugur Rantauprapat, Jumat (14/3/2024) siang.
Ia pun berharap agar harga pangan dapat stabil, terutama saat harga cenderung meningkat di musim pancaroba.
Selain itu, Hardiansyah juga berharap adanya peningkatan stok beras guna menjaga kestabilan harga.
"Saya harapkan itu beras ini ditambah lagi untuk stok pangannya, karena lagi tinggi-tingginya harganya," ucapnya.
Tidak hanya pedagang, warga setempat juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.
Indah, salah seorang warga, menyebut pengalaman bertemu dan berswafoto dengan Presiden Jokowi sangat mengesankan, terutama setelah menantikan kedatangan Presiden sejak pagi.
"Sangat senang, karena kami menunggunya dari pagi, semangat," tutur Indah.
Baca: Jokowi Pertama Kali Tinjau RSUD Sibuhuan Padang Lawas
Kunjungan Presiden Jokowi ke pasar tradisional tersebut menegaskan perhatian pemerintah terhadap kondisi ekonomi rakyat, khususnya terkait stabilitas harga pangan pada bulan Ramadan.
Kunjungan tersebut juga merupakan bentuk komitmen Presiden Jokowi untuk terus memantau dan memastikan ketersediaan serta keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat.
Waktu Jokowi di Pasar Gelugur tidak lama, hanya beberapa menit ia langsung bertolak menuju Masjid Agung Rantauprapat untuk melaksanakan salat jumat.
Usai salat Jumat, Jokowi langsung mengunjungi gudang Bulog di Jalan Dewisartika, Rantau Selatan, Labuhanbatu sembari membagikan bantuan beras cadangan pangan pemerintah untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kepada warga, Jokowi sedikit bercerita tentang kerumitan pengendalian bahan pokok seperti beras di negara besar seperti Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa.
Bahkan, lanjut Jokowi, kebutuhan beras di Indonesia itu tidak sedikit dan mencapai 31 juta ton per tahun.
"Kebutuhan kita 31 juta ton, bukan kilo ya, 31 juta ton. Begitu kurang sedikit, carinya gimana. Kalau dari petani banyak, kita tenang. tapi kalau seperti kemarin, karena kering atau banjir jadi panennya mundur," sebutnya.
Ia kembali menanyakan kepada warga penerima bantuan beras tersebut yang sudah berjalan 3 bulan terakhir dan menegaskan bantuan itu akan berlanjut 3 bulan ke depan.
"Ini beras yang 10 kg sudah diterima dari bulan Januari, Februari dan Maret dan nanti akan berlanjut April Mei dan Juni. Yang tidak setuju tunjuk jari," imbuhnya.
"Setuju !" sahut warga serempak.
Presiden Jokowi tidak dapat berjanji bantuan beras ini bisa berlanjut setelah bulan Juni sebab hal itu dipengaruhi kekuatan APBN.
"Saya bisa jamin berlanjut sampai bulan Juni, setelah itu saya tidak bisa janji. Tapi saya akan lihat dulu nanti APBN-nya," pungkasnya.
Di gudang Bulog Labuhanbatu Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki, Pj Gubernur Sumut Hasanuddin dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi. Ia sempat melempar kuis dadakan kepada warga dengan hadiah sepeda.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Pj. Gubernur Sumatra Utara Hassanudin.
Baca juga:
Polisi Ungkap Kasus Perampokan Truk Muatan Rokok Sebanyak 219 Karton
Tingkatkan Keimanan Babinsa Koramil 10 Sambi Hadiri Pengajian Sadranan
Program TMMD Reg 119 Kodim Sragen, Pengerjaan 6 Unit Rehab RTLH Capai 90 Persen
Cegah Longsor, Satgas TMMD Reg 119 Kodim 0725 Sragen Bersama Warga Kebut Pengerjaan Talut
Penulis: Yos
Editor: Tonang
0 comments:
Post a Comment