Rapat Paripurna kali ini beragendakan penyampaian laporan hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2024 dan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2024 oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Pemerintah dan para anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) pun menyepakati angka-angka asumsi makro dan postur awal kebijakan fiskal untuk dijadikan acuan dalam penyusunan RAPBN 2024.
Wakil Ketua Banggar DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal memaparkan kisaran indikator ekonomi makro dalam RAPBN 2024 sebagai berikut:
- Pertumbuhan ekonomi 5,1-5,7%
- Laju inflasi 1,5-3,5%
- Nilai tukar Rupiah Rp 14.700-15.200/USD
- Tingkat Bunga SBN 10 tahun 6,49-6,91%
- Asumsi harga minyak mentah Indonesia 75-80 USD/barel
- Lifting minyak bumi sebesar 615-640 ribu barel/hari
- Lifting gas sebesar 1.030-1.036 ribu barel setara minyak/hari.
Ia juga menjabarkan kesepakatan postur makro fiskal yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN 2024 (dalam % terhadap PDB):
- Pendapatan negara 11,88-12,38%
- Perpajakan 9,95-10,20%
- PNBP 1,92-2,16%
- Hibah 0,01-0,02%
- Belanja negara 14,03-15,01%
- Belanja pemerintah pusat 10,49-11,36%
- Transfer ke daerah 3,55-3,65%
- Keseimbangan primer 0,0035-(0,428)%
- Defisit (2,16)-(2,64)%
- Pembiayaan 2,16-2,64%
- Utang netto 2,46-3,41%
- Investasi netto (0,3)-(0,67)%
- Rasio utang 38,07-38,97
"Hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2024 yang telah dibahas, hal ini akan menjadi acuan untuk penyusunan RAPBN 2024," tutup Sufmi.
Baca juga:
Pertamina Menaikkan Sejumlah Harga BBM Berlaku Mulai 1 Juli Ini
Kasus Ekspor Nikel Ilegal, Staf Luhut Minta Data ke Bea Cukai China
Realisasi Penerimaan Negara Hingga Akhir Mei 2023 dari Pajak Rp830,29 Triliun
Sampai 31 Mei 2023, Belanja Negara Terealisasi Rp1.005 Triliun atau 32,8% dari Pagu
Ekspor Impor Menguat, Indonesia Salah Satu Negara Pertumbuhan Terkuat di Dunia
Dio S
Editor: Rianto Art
0 comments:
Post a Comment