Dalam Kuliah Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya mempelajari ilmu ekonomi dalam rangka mengejar gelar semata.
Namun, setiap mahasiswa seharusnya memiliki passion karena ia sedang mempelajari suatu ilmu yang sangat penting.
Hal tersebut diungkapkan Menkeu dalam yang diselenggarakan di Aula Mezzanine, Kompleks Kementerian Keuangan, pada Senin (08/05/2023).
"Ilmu ekonomi is so fascinating. You can talk about almost everything di dalam konteks ilmu ekonomi", ujar Menkeu.
Baca juga: Jokowi: Pak Prabowo Nanti Juga Segera Cawapresnya Ketemu
Menurutnya, mempelajari ekonomi tidak perlu terpaku pada hafalan, namun kita juga harus menggunakan logika dan cermat dalam mengamati fenomena yang terjadi di masyarakat.
Menkeu juga menekankan kepada para hadirin bahwa seorang ekonom perlu untuk mampu berinteraksi dengan data.
"If you cannot interpret, you cannot analyze", ungkapnya.
Selain itu, Menkeu mengatakan, ilmu ekonomi dalam suatu negara juga tidak terpisahkan dari politik. Sehingga, para pemangku kebijakan harus mampu menjembatani ekspektasi masyarakat dengan berbagai kebijakan fiskal pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan yang adil dan merata.
Dalam Kuliah Umum bertajuk Kebijakan Fiskal Jangka Menengah tersebut, Menkeu juga memaparkan 3 fungsi utama APBN yakni dalam hal alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Menkeu menjelaskan, hal tersebut menjadi wujud kehadiran negara dalam kehidupan bermasyarakat karena dinamika penawaran dan permintaan tidak selalu sejalan dengan teori ekonomi.
"FEB UI telah melahirkan banyak pemikir dan policy maker, saya berharap Anda semua bisa menjadi generasi penerus yang mampu membawa Indonesia ke arah yang semakin baik", pungkasnya.
Lihat juga:
OJK Buka Seleksi Pendaftaran Calon Anggota Dewan Komisioner Periode 2023-2028
Pemerintah Bahas RPP Penyaluran Alokasikan Rp3,4 Triliun DBH Sawit
Anggota Kongres AS Kunjungi Presiden Jokowi Tingkatkan Kerja Sama
Komite Pencegahan dan Pemberantasan TPPU: Tidak Ada Perbedaan Data dari LHA PPATK Dugaan Transaksi Rp349 T
Jokowi Cek Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Kelapa
Dio S
Editor: Rianto
Hal tersebut diungkapkan Menkeu dalam yang diselenggarakan di Aula Mezzanine, Kompleks Kementerian Keuangan, pada Senin (08/05/2023).
"Ilmu ekonomi is so fascinating. You can talk about almost everything di dalam konteks ilmu ekonomi", ujar Menkeu.
Baca juga: Jokowi: Pak Prabowo Nanti Juga Segera Cawapresnya Ketemu
Menurutnya, mempelajari ekonomi tidak perlu terpaku pada hafalan, namun kita juga harus menggunakan logika dan cermat dalam mengamati fenomena yang terjadi di masyarakat.
Menkeu juga menekankan kepada para hadirin bahwa seorang ekonom perlu untuk mampu berinteraksi dengan data.
"If you cannot interpret, you cannot analyze", ungkapnya.
Selain itu, Menkeu mengatakan, ilmu ekonomi dalam suatu negara juga tidak terpisahkan dari politik. Sehingga, para pemangku kebijakan harus mampu menjembatani ekspektasi masyarakat dengan berbagai kebijakan fiskal pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan yang adil dan merata.
Dalam Kuliah Umum bertajuk Kebijakan Fiskal Jangka Menengah tersebut, Menkeu juga memaparkan 3 fungsi utama APBN yakni dalam hal alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Menkeu menjelaskan, hal tersebut menjadi wujud kehadiran negara dalam kehidupan bermasyarakat karena dinamika penawaran dan permintaan tidak selalu sejalan dengan teori ekonomi.
"FEB UI telah melahirkan banyak pemikir dan policy maker, saya berharap Anda semua bisa menjadi generasi penerus yang mampu membawa Indonesia ke arah yang semakin baik", pungkasnya.
Lihat juga:
OJK Buka Seleksi Pendaftaran Calon Anggota Dewan Komisioner Periode 2023-2028
Pemerintah Bahas RPP Penyaluran Alokasikan Rp3,4 Triliun DBH Sawit
Anggota Kongres AS Kunjungi Presiden Jokowi Tingkatkan Kerja Sama
Komite Pencegahan dan Pemberantasan TPPU: Tidak Ada Perbedaan Data dari LHA PPATK Dugaan Transaksi Rp349 T
Jokowi Cek Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Kelapa
Dio S
Editor: Rianto
0 comments:
Post a Comment