Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri acara ‘Dialogue with Partner Countries at the G7 Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting: Tackling Immediate Challenges Facing Developing Countries’, di Niigata Jepang (12/05/2023) waktu setempat.
"High-cost financing juga menjadi salah satu tantangan berat. Di sinilah peran vital G7 dan G20 dalam mendorong dan mengharmonisasikan berbagai kebijakan," terang Menkeu.
Baca juga: Tiga Kesimpulan KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo
Menkeu melanjutkan bahwa multilateral development bank pun perlu meningkatkan kapasitas untuk mengatasi permasalahan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan pandemi.
"Indonesia bersama negara anggota G20 telah membentuk pandemic fund untuk menguatkan kemampuan dan kesiapan negara berkembang dalam merespons risiko adanya pandemi selanjutnya secara lebih baik," lanjut Menkeu.
Sementara itu, menurut Menkeu pembiayaan untuk pengembangan infrastruktur juga perlu mendapat dukungan dari negara maju.
Pendanaan infrastruktur yang terjangkau akan sangat membantu negara berkembang dalam memacu pertumbuhan ekonominya.
Lihat juga:
Jokowi dan PM Laos Bahas Peningkatan Kerja Sama Pemberantasan Perdagangan Manusia
Jokowi: Persatuan ASEAN, Kunci Perdamaian dan Pertumbuhan Ekonomi Global
Respons WNI di Taiwan atas Temuan Zat Pemicu Kanker pada Mi Instan Indonesia dan Malaysia
Cegah Perdagangan Orang, RI Dorong ASEAN Kebut Perjanjian Ekstradisi
Indonesia Jadi Tuan Rumah IFIAR Inspection Workshop 2023
Redaksi
Editor: Firmanto
Lihat juga:
Jokowi dan PM Laos Bahas Peningkatan Kerja Sama Pemberantasan Perdagangan Manusia
Jokowi: Persatuan ASEAN, Kunci Perdamaian dan Pertumbuhan Ekonomi Global
Respons WNI di Taiwan atas Temuan Zat Pemicu Kanker pada Mi Instan Indonesia dan Malaysia
Cegah Perdagangan Orang, RI Dorong ASEAN Kebut Perjanjian Ekstradisi
Indonesia Jadi Tuan Rumah IFIAR Inspection Workshop 2023
Redaksi
Editor: Firmanto
0 comments:
Post a Comment