Wakapolda Jatim, Kasdam V Brawijaya dan Rektor UIN Malang saat menghadiri vaksinasi COVID-19 bagi mahasiswa, yang digelar BEM Nusantara, digelar di Student Center UIN Malik Ibrahim Kota Malang, Sabtu (04/09/2021) pagi. (Foto: Rifandy Deovandra/Forumpublik.com) |
Gerakan Vaksinasi Mahasiswa Nasional salah satunya diharapkan dapat menjaga imunitas tubuh seseorang.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Negeri (DEMA PTKIN) Indonesia, BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (PTMI), Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional (DPP Permikomnas), Aliansi Mahasiswa dan Aktivis (AMAN Indonesia) yang tergabung ikut bergerak menggelar vaksinasi COVID-19 bagi mahasiswa, digelar di Student Center Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Kota Malang, Sabtu (04/09/2021) pagi.
Kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan tempat cuci tangan di setiap titiknya.
Ribuan mahasiswa yang tersebar di Malang, ramai-ramai datang untuk ikut vaksinasi. Kegiatan ini merupakan dosis vaksin tahap awal yang digelar dengan jumlah 3.000 dosis vaksin.
Koordinator Pusat DEMA PTKIN se Indonesia Onky Fachrur Rozi melihat bahwa adanya antusiasme yang besar dari mahasiswa se Malang Raya untuk vaksinasi COVID-19.
Bahkan Onky mengatakan tingginya antusiame mahasiswa untuk mengikuti vaksinasi dilihat setelah Kemendikbud RI berencana membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan syarat mahasiswa sudah vaksin.
"Dengan sudah adanya wacana pembelajaran tatap muka di buka bulan September/Oktober, saya melihat antusias mahasiswa untuk vaksin sangat besar. Artinya mereka sadar vaksin untuk keberlangsungan kedepan," kata Onky, Sabtu (04/09/2021).
Ketua Umum AMAN Indonesia Ginka FBR Ginting pun mengajak berbagai elemen mahasiswa untuk mendukung vaksinasi COVID-19 untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Ia juga mendukung pemerintah terus membuka ruang-ruang vaksinasi, dan lebih banyak sosialisasi vaksin.
"Saya melihat untuk di Malang tidak sulit, karena mahasiswa sangat sadar dan paham akan pentingnya vaksinasi. Kita harus dorong terus vaksinasi untuk menciptakan kekebalan di kalangan mahasiswa," ujarnya.
Dimas Prayoga pun juga menjelaskan pihaknya menargetkan tiga ribu vaksin bagi mahasiswa se malang raya.
Tiga ribu vaksin itu akan disalurkan secara bertahap untuk mencegah kerumunan massa. Untuk jadwal kedatangan, panitia telah merincikan jam 07.30-10.30 untuk DEMA PTKIN Indonesia, disusul 10.30-14.00 BEM Nusantara dan 14.00-15.30 ditutup BEM PTMI dan DPP Permikomnas.
"3.000 untuk tahap 1 dosis pertama pada hari ini, kita buat bertahap dan berjadwal. Agar tidak terjadi penumpukan. Itu semua terhimpun dan terdaftar via online ya," ujar Dimas.
Nur Eko Suhardana Koodinator Presidium Nasional BEM PTMI mengatakan gerakan vaksinasi ini telah dilaksanakan di 13 titik wilayah Indonesia. Ia berharap vaksinasi di malang dapat melindungi mahasiswa dari paparan COVID-19.
"Vaksinasi yang ditargetkan akan diikuti oleh 3.000 mahasiswa se malang raya ini diharapkan dapat melindungi mahasiswa dari paparan virus COVID-19," ujar Eko.
Khusniyati Ketua Umum DPP Permikomnas mengatakan program vaksinasi COVID-19 diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemeritah untuk memperbaiki data kependudukan. Pasalnya, hingga saat ini belum tersedia data yang valid terkait kelompok penyandang disabilitas, masyarakat adat, warga di pedalaman dan berbagai kelompok rentan lainnya.
Ia juga mencontohkan tidak adanya data resmi yang dapat memastikan jumlah masyarakat adat. Di sisi lain belum ada kesepakatan mengenai terminologi masyarakat adat.
"Karena itu, kami menyerukan agar pemerintah menggunakan program vaksinasi COVID-19 sebagai momentum untuk secara serius membenahi data kependudukan," kata Khusni.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Negeri (DEMA PTKIN) Indonesia, BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (PTMI), Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional (DPP Permikomnas), Aliansi Mahasiswa dan Aktivis (AMAN Indonesia) yang tergabung ikut bergerak menggelar vaksinasi COVID-19 bagi mahasiswa, digelar di Student Center Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Kota Malang, Sabtu (04/09/2021) pagi.
Kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan tempat cuci tangan di setiap titiknya.
Ribuan mahasiswa yang tersebar di Malang, ramai-ramai datang untuk ikut vaksinasi. Kegiatan ini merupakan dosis vaksin tahap awal yang digelar dengan jumlah 3.000 dosis vaksin.
Koordinator Pusat DEMA PTKIN se Indonesia Onky Fachrur Rozi melihat bahwa adanya antusiasme yang besar dari mahasiswa se Malang Raya untuk vaksinasi COVID-19.
Bahkan Onky mengatakan tingginya antusiame mahasiswa untuk mengikuti vaksinasi dilihat setelah Kemendikbud RI berencana membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan syarat mahasiswa sudah vaksin.
"Dengan sudah adanya wacana pembelajaran tatap muka di buka bulan September/Oktober, saya melihat antusias mahasiswa untuk vaksin sangat besar. Artinya mereka sadar vaksin untuk keberlangsungan kedepan," kata Onky, Sabtu (04/09/2021).
Ketua Umum AMAN Indonesia Ginka FBR Ginting pun mengajak berbagai elemen mahasiswa untuk mendukung vaksinasi COVID-19 untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Ia juga mendukung pemerintah terus membuka ruang-ruang vaksinasi, dan lebih banyak sosialisasi vaksin.
"Saya melihat untuk di Malang tidak sulit, karena mahasiswa sangat sadar dan paham akan pentingnya vaksinasi. Kita harus dorong terus vaksinasi untuk menciptakan kekebalan di kalangan mahasiswa," ujarnya.
Dimas Prayoga pun juga menjelaskan pihaknya menargetkan tiga ribu vaksin bagi mahasiswa se malang raya.
Tiga ribu vaksin itu akan disalurkan secara bertahap untuk mencegah kerumunan massa. Untuk jadwal kedatangan, panitia telah merincikan jam 07.30-10.30 untuk DEMA PTKIN Indonesia, disusul 10.30-14.00 BEM Nusantara dan 14.00-15.30 ditutup BEM PTMI dan DPP Permikomnas.
"3.000 untuk tahap 1 dosis pertama pada hari ini, kita buat bertahap dan berjadwal. Agar tidak terjadi penumpukan. Itu semua terhimpun dan terdaftar via online ya," ujar Dimas.
Nur Eko Suhardana Koodinator Presidium Nasional BEM PTMI mengatakan gerakan vaksinasi ini telah dilaksanakan di 13 titik wilayah Indonesia. Ia berharap vaksinasi di malang dapat melindungi mahasiswa dari paparan COVID-19.
"Vaksinasi yang ditargetkan akan diikuti oleh 3.000 mahasiswa se malang raya ini diharapkan dapat melindungi mahasiswa dari paparan virus COVID-19," ujar Eko.
Khusniyati Ketua Umum DPP Permikomnas mengatakan program vaksinasi COVID-19 diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemeritah untuk memperbaiki data kependudukan. Pasalnya, hingga saat ini belum tersedia data yang valid terkait kelompok penyandang disabilitas, masyarakat adat, warga di pedalaman dan berbagai kelompok rentan lainnya.
Ia juga mencontohkan tidak adanya data resmi yang dapat memastikan jumlah masyarakat adat. Di sisi lain belum ada kesepakatan mengenai terminologi masyarakat adat.
"Karena itu, kami menyerukan agar pemerintah menggunakan program vaksinasi COVID-19 sebagai momentum untuk secara serius membenahi data kependudukan," kata Khusni.
Para Mahasiswa saat dilakukan Vaksinasi oleh tenaga medis, untuk mempercepat herd immunity, (Foto: Rifandy Deovandra/Forumpublik.com) |
Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo yang turut hadir menjelaskan bahwa Malang telah masuk menjadi zona orange.
"Kota malang hari ini sudah masuk zona orange. Ini kondisi membaik, sehingga kita harus jaga sama-sama kondisi ini," kata Hadi.
Lebih lanjut, Hadi juga mengapresiasi agenda yang digelar oleh aliansi mahasiswa nasional. Menurutnya protokol kesehatan yang dilakukan sangatlah ketat, sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Terlebih ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada mahasiswa yang telah berjibaku dalam mempercepat herd immunity.
"Saya mengapresiasi gerakan mahasiswa kali ini, protokol kesehatan yang dijalankan sangat ketat dan sesuai standar, sehingga saya melihat tidak adanya kerumunan yang terjadi. Juga terimakasih karena turut membantu pemerintah dalam mempertebal herd immunity," katanya.
Kepala Staf Komando Daerah Militer V/Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Agus Setiawan tidak henti-hentinya mengimbau mahasiswa agar mau di vaksin. Karena vaksin bukan untuk menjaga diri sendiri saja tapi untuk kepentingan semua mahasiswa.
"Vaksinasi yang maksimal dapat menurunkan angka COVID-19 yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan apa yang ditargetkan di bulan Desember vaksin selesai, COVID-19 pun habis di jawa timur," jelasnya.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr HM Zainuddin MA mengucapkan terimakasih kepada elemen mahasiswa yang telah memberikan kepercayaan kepada kampus ini untuk mendukung program vaksinasi nasional.
Hal tersebut sebagai upaya agar pandemi COVID-19 dapat segera berakhir dan mahasiswa bisa kembali beraktifitas normal.
"Kegiatan hari ini untuk kepentingan kita bersama Terima kasih kepada seluruh mahasiswa yang mendukung kegiatan ini," tutupnya.
HUT Ke-6 Projo, Budi Arie Setiadi: Selalu Optimis Menyongsong Perubahan
Jalasenastri Cabang 7 Sambut Hari Jadinya ke 74 Dengan Menyumbang Darah
Pelaku Bisnis Kepelabuhanan di Tanjung Perak Sampaikan Keluhan pada Ketua DPD RI
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jatim Meningkat, Ini Kata Kornas TRC PPA
Pekerja Seni & Hiburan Geruduk Pemkot Surabaya, Minta Cabut Perwali 33
Penulis: Rifandy Deovandra
Editor: Firmanto
Editor: Firmanto
0 comments:
Post a Comment