Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,2 bulan impor atau 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Baca juga: DPR Setujui Asumsi Dasar Ekonomi Makro dan Target Pembangunan KEM PPKF 2022
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya mengatakan, peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan Sukuk Global Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan Sukuk Global Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dan akan menjadi faktor penting bagi ketahanan eksternal ekonomi nasional," ujar Erwin Haryono dalam keterangannya, Rabu (7/7/2021).
Lihat juga:
Jenderal Andika Pimpin Sertijab Pangkostrad dan 5 Pejabat Teras TNI AD
Pemerintah Berencana Kenakan Sembako PPN, Ikatan Pedagang Pasar Protes
Workshop Pembinaan Jabatan Fungsional Analis Pertahanan Negara, Rangka Mendukung Kinerja Kemhan
Gangguan Telekomunikasi Biak-Jayapura, Menteri Johnny: Tidak Terjadi Black Out Total
Pacu Transformasi Ekonomi, Menkominfo Siapkan 5 Program Strategis Tahun 2022
Sah, Partai Berkarya di Bawah Kepemimpinan Muchdi PR
Editor: Firmanto
0 comments:
Post a Comment