 |
| SN15 diluncurkan dengan peningkatan struktur, avionik, perangkat lunak, dan mesinnya. (Foto: Jonathan Amos/BBC) |
AMERIKA SERIKAT - Forumpublik.com | Selangkah demi selangkah, perusahaan SpaceX, kendaraan peluncur daya angkat super berat yang terdiri atas dua tingkatan ini sedang mengembangkan roket Starship novelnya.
Prototipe terbaru, Serial Number 15 (SN15), baru saja menyelesaikan pendakian di ketinggian yang tinggi dan pendaratan yang sukses.
Sistem peluncur ini sebelumnya, empat artefak uji semuanya mengalami masalah ketika mereka melalui manuver touchdown mereka, akhirnya menghancurkan diri mereka sendiri dalam prosesnya.
Tetapi SN15 tidak mengalami kesulitan seperti itu, membuat rapi, dikendalikan kembali ke tanah di fasilitas R&D SpaceX di Texas.
Api kecil menjilati sekitar pangkal kendaraan dengan touchdown tetapi segera padam.
Ada minat yang cukup besar dalam konsep Starship sekarang bahwa badan antariksa Amerika (Nasa) telah memilihnya untuk mendaratkan astronot di Bulan akhir dekade ini.
Bagi SpaceX, misi bulan hanya akan menjadi satu aplikasi dari banyak orang untuk sistem baru.
Harapannya adalah bahwa Starships akan menggantikan roket Falcon perusahaan.
Baca juga: "Karya Ilmuwan AS" Campuran Makhluk Manusia-Monyet Dibiarkan Hidup Selama 20 Hari
Kendaraan yang ada ini melakukan misi reguler - baik awak maupun yang belum diluncurkan - untuk Nasa, serta penyebaran satelit untuk militer AS dan operator komersial lainnya.
Tetapi CEO SpaceX, Elon Musk, percaya Starship setinggi 50m baru dapat melakukan semuanya, lebih besar dan lebih baik - dan tidak hanya di Bumi.
"Teknologi akan membawa orang ke Mars," ucap Elon Musk, mengutip dari laman BBC, Jumat (7/5/2021).
Tes yang dilakukan pada Rabu (5/5/2021), berlangsung seperti penerbangan prototipe sebelumnya.
SN15 yang belum diluncurkan meninggalkan tunggangan peluncurannya di fasilitas Boca Chica, dan naik secara vertikal pada dorongan tiga mesin Raptor yang terbakar metana.
Unit-unit daya ini mati secara berurutan karena ketinggian target sekitar 10km (6,2 mil) didekati, dengan kendaraan kemudian bersandar ke horizontal untuk jatuh ke tanah.
Penurunan perut-flop ini, dikendalikan oleh flap besar di kedua ujung kendaraan, dimaksudkan untuk mensimulasikan bagaimana masa depan, Starships operasional akan memasuki kembali atmosfer Bumi dari orbit, menyajikan area permukaan yang besar ke arah perjalanan untuk menggosok kecepatan.
Kendaraan seharusnya beralih kembali ke konfigurasi ekor ke bawah tepat sebelum mencapai permukaan.
SN8, SN9, SN10 dan SN11 tidak dapat mengelola proses dengan bersih dan dihancurkan tepat sebelum, pada, atau tak lama setelah momen touchdown.
SN15, sebaliknya, membuat flip sempurna kembali ke vertikal dan mengatur dirinya dengan lembut pada kakinya yang keras kepala.
SpaceX memiliki lebih banyak prototipe dalam berbagai tahap kesiapan. Ini adalah iterasi desain, membuat upgrade sebagai insinyur belajar bagaimana membangun dan menerbangkan roket.
Operasional Starships pada akhirnya akan meluncurkan booster bernama Super Heavy.
Ini akan menampilkan mungkin 28 Raptors, menghasilkan lebih dari 70 meganewton (16 juta lbs) daya dorong - sekitar dua kali lipat dari roket Apollo Saturn 5 yang perkasa, yang mengirim orang ke Bulan.
Lihat juga:
NASA Pratinjau Helikopter Mars Pertama: Setiap Langkah Diambil 'Wilayah Belum Dipetakan'
Biden Batalkan Larangan Trump Terhadap Transgender yang Bertugas di Militer AS
Trump Tergeser, Pelat Nomor Kepresidenan AS 'The Beast' Diganti '46' untuk Biden
Taksi Tanpa Sopir akan Tersedia di Phoenix 'Dalam Beberapa Minggu'
Saat Pandemi Covid-19 Mengganas, Ratusan Warga AS Malah Pesta Liar di Danau
Editor: Rianto
Prototipe terbaru, Serial Number 15 (SN15), baru saja menyelesaikan pendakian di ketinggian yang tinggi dan pendaratan yang sukses.
Sistem peluncur ini sebelumnya, empat artefak uji semuanya mengalami masalah ketika mereka melalui manuver touchdown mereka, akhirnya menghancurkan diri mereka sendiri dalam prosesnya.
Tetapi SN15 tidak mengalami kesulitan seperti itu, membuat rapi, dikendalikan kembali ke tanah di fasilitas R&D SpaceX di Texas.
Api kecil menjilati sekitar pangkal kendaraan dengan touchdown tetapi segera padam.
 |
| Prototipe Starship mendekati tanah dengan dorongan dua Raptors. (Foto: SPACEX) |
Ada minat yang cukup besar dalam konsep Starship sekarang bahwa badan antariksa Amerika (Nasa) telah memilihnya untuk mendaratkan astronot di Bulan akhir dekade ini.
Bagi SpaceX, misi bulan hanya akan menjadi satu aplikasi dari banyak orang untuk sistem baru.
Harapannya adalah bahwa Starships akan menggantikan roket Falcon perusahaan.
Baca juga: "Karya Ilmuwan AS" Campuran Makhluk Manusia-Monyet Dibiarkan Hidup Selama 20 Hari
 |
| Karya Seni: Kendaraan berdasarkan Starship telah dipilih untuk mendaratkan astronot Nasa di Bulan. (Foto: NASA) |
Kendaraan yang ada ini melakukan misi reguler - baik awak maupun yang belum diluncurkan - untuk Nasa, serta penyebaran satelit untuk militer AS dan operator komersial lainnya.
Tetapi CEO SpaceX, Elon Musk, percaya Starship setinggi 50m baru dapat melakukan semuanya, lebih besar dan lebih baik - dan tidak hanya di Bumi.
Tes yang dilakukan pada Rabu (5/5/2021), berlangsung seperti penerbangan prototipe sebelumnya.
SN15 yang belum diluncurkan meninggalkan tunggangan peluncurannya di fasilitas Boca Chica, dan naik secara vertikal pada dorongan tiga mesin Raptor yang terbakar metana.
Unit-unit daya ini mati secara berurutan karena ketinggian target sekitar 10km (6,2 mil) didekati, dengan kendaraan kemudian bersandar ke horizontal untuk jatuh ke tanah.
 |
| Api kecil bertahan untuk sementara waktu di dasar kendaraan. (Foto: SPACEX) |
Penurunan perut-flop ini, dikendalikan oleh flap besar di kedua ujung kendaraan, dimaksudkan untuk mensimulasikan bagaimana masa depan, Starships operasional akan memasuki kembali atmosfer Bumi dari orbit, menyajikan area permukaan yang besar ke arah perjalanan untuk menggosok kecepatan.
Kendaraan seharusnya beralih kembali ke konfigurasi ekor ke bawah tepat sebelum mencapai permukaan.
SN8, SN9, SN10 dan SN11 tidak dapat mengelola proses dengan bersih dan dihancurkan tepat sebelum, pada, atau tak lama setelah momen touchdown.
SN15, sebaliknya, membuat flip sempurna kembali ke vertikal dan mengatur dirinya dengan lembut pada kakinya yang keras kepala.
SpaceX memiliki lebih banyak prototipe dalam berbagai tahap kesiapan. Ini adalah iterasi desain, membuat upgrade sebagai insinyur belajar bagaimana membangun dan menerbangkan roket.
Operasional Starships pada akhirnya akan meluncurkan booster bernama Super Heavy.
Ini akan menampilkan mungkin 28 Raptors, menghasilkan lebih dari 70 meganewton (16 juta lbs) daya dorong - sekitar dua kali lipat dari roket Apollo Saturn 5 yang perkasa, yang mengirim orang ke Bulan.
Lihat juga:
NASA Pratinjau Helikopter Mars Pertama: Setiap Langkah Diambil 'Wilayah Belum Dipetakan'
Biden Batalkan Larangan Trump Terhadap Transgender yang Bertugas di Militer AS
Trump Tergeser, Pelat Nomor Kepresidenan AS 'The Beast' Diganti '46' untuk Biden
Taksi Tanpa Sopir akan Tersedia di Phoenix 'Dalam Beberapa Minggu'
Saat Pandemi Covid-19 Mengganas, Ratusan Warga AS Malah Pesta Liar di Danau
Editor: Rianto
0 comments:
Post a Comment