Ilustrasi. Pengusaha menilai penetapan harga vaksin COVID-19 mandiri atau vaksin Gotong Royong senilai Rp321.660 per dosis sudah ideal. (Foto: Istimewa) |
Sementara untuk tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis.
Sebelumnya, penetapan harga vaksin Gotong Royong dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin COVID-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong. Penetapan berlaku mulai 11 Mei 2021.
Penetapan harga itu merupakan harga untuk pembelian vaksin merek Sinopharm melalui PT Bio Farma (Persero) yang akan digunakan untuk vaksinasi Gotong Royong.
"Harga sebesar Rp321.660/dosis dan biaya penyuntikan sebesar Rp117.910 per dosis, kalau dua kali suntik totalnya Rp879.140 per orang sudah sesuai harapan dan usul awal pengusaha," kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam pesan singkat di Jakarta, Senin (17/5/2021).
Usulan itu diberikan karena mempertimbangkan kriteria harga vaksin yang tidak boleh terlalu mahal dan sesuai 'kantong' pengusaha. Kendati begitu, harga dari pemerintah masih masuk di kisaran tersebut.
"Harga yang ditetapkan pemerintah ini menurut hemat kami sudah ideal," ujar Sarman kepada mengutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Kapolri Tawarkan Anak Prajurit Awak Nanggala 402 Jadi Polisi
Menurut Sarman, perusahaan bisa menghemat pengeluaran untuk vaksinasi bila sudah memiliki fasilitas layanan kesehatan mandiri yang sesuai standar nasional.
Lebih lanjut, Sarman memberi masukan kepada pemerintah agar benar-benar mengatur teknis distribusi dan pemesanan vaksin. Saat ini, kedatangan vaksin masih terbatas dan bertahap.
"Di sisi lain, jumlah pemesan sudah mencapai 17 ribu pengusaha dengan jumlah tenaga kerja mencapai 8 juta orang. Harus ditetapkan segera sektor usaha yang menjadi skala prioritas dan strategis, seperti padat karya, energi, industri makanan dan minuman serta pelayanan publik lainnya," terangnya.
Sarman berharap vaksin Gotong Royong nantinya bisa mempercepat pemulihan ekonomi tanah air dan mengakhiri masa pandemi di Indonesia.
Pendapat serupa juga datang dari Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani. Menurutnya, penetapan vaksin Gotong Royong juga sesuai dengan kemampuan dan usulan pengusaha.
"Ya sudah, perusahaan bisa menerima. Ini masih dalam batasan harapan pengusaha," kata Shinta singkat.
Lihat juga:
Pertama Kali Temui PDIP: Megawati dan Presiden PKS Tak Hadir
BEM PTAI: Pilkada Serentak 2024 Merupakan Kepentingan Nasional
Menlu: Indonesia Menerima Batch Kedua Vaksin AstraZeneca
Presiden Tandatangani Perpres 25/2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak
Kapolri: Polri Beri Kekuatan Terbaik Bantu Cari KRI Nanggala-402
Aliran Dana Korupsi Juliari: Bayar Honor Cita Citata Hingga Sewa Pesawat
Editor: Manto
0 comments:
Post a Comment