Ilustrasi. Kemdikbud membuka seleksi bagi guru honorer atau non Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi P3K pada 2021. (Foto: Boneterkini.id) |
Hal ini disampaikan Kasubbid Pengadaan Dan Pemberhentian Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Kepri Hendri Sianipar di Tanjungpinang, Kamis (27/5/2021).
"Secara umum jumlah yang kita terima sekitar 904 formasi," ujar Hendri.
Yangmana, lanjut Hendri jumlah tersebut terdiri dari 36 formasi CPNS dan 868 formasi P3K Guru.
"Untuk formasi CPNS terdiri dari 19 formasi CPNS untuk tenaga kesehatan dan 17 formasi untuk tenaga teknis ," tegas Hendri.
Dikatakan Hendri sedikitnya kuota CPNS yang diterima Pemprov Kepri dikarenakan banyaknya jumlah P3K yang diterima.
"Untuk P3K sendiri yang dapat mengikuti mereka yang terdaftar pada dapodik Kementerian pendidikan," kata Hendri.
Hendri mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu jadwal resmi dari BKN pusat dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Kemarin perkiraannya dibuka pada akhir Mei, mungkin antara akhir Mei dan awal juni ini sedangkan penetapan NIP pada bulan Desember 2021 ini," tegas Hendri.
Baca juga: Pemprov Kepri Keluarkan SE Penyesuaian Sistem Kerja Guna Pencegahan COVID-19
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membuka seleksi bagi guru honorer atau non Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada 2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyatakan semua guru honorer di Indonesia berpeluang menjadi P3K.
"Jadi tidak ada lagi prioritas, siapa yang lebih duluan. Semuanya boleh mengambil tes, yang lulus boleh menjadi P3K," ungkap Nadiem, Rabu (25/11/2021), melansir dari Merdeka.com.
Nadiem menjelaskan, seleksi P3K akan dilaksanakan secara daring. Seluruh guru honorer bisa mengikuti seleksi tersebut asalkan sesuai kriteria peserta. Termasuk guru honorer berusia di atas 35 tahun masih berkesempatan mengikuti seleksi P3K. Bahkan, sambung Nadiem, jika peserta gagal pada tes pertama, bisa mengulang tes kedua dan ketiga.
“Jadi saya harus mengubah pola pikirnya, sudah tidak ada dahulu-dahuluan lagi. Semuanya bisa mengambil, pada 2021, bahkan bukan cuma sekali. Mereka bisa mengambil totalnya tiga kali mengambil, jadi kalau gagal, bisa mencoba lagi," jelasnya.
Menurut mantan CEO Go-Jek ini, pihaknya menyediakan pembelajaran online secara mandiri. Calon peserta bisa mengasah kemampuannya melalui pembelajaran tersebut agar kemungkinan lulus seleksi P3K lebih tinggi.
"Tetapi tolong diingat lagi masyarakat, ini bukan pengangkatan 1 juta guru menjadi P3K. Ini adalah seleksi massal yang akan diangkat menjadi P3K, adalah berapa yang lulus dari itu. Kalau yang lulus cuma 100 ribu, ya 100 ribu yang jadi, kalau yang lulus 500 ribu, maka 500 ribu yang akan diangkat jadi P3K," tegas Nadiem.
Lihat juga:
Ansar Minta Masyarakat Jangan Apatis akan Persoalan COVID-19
Endang Abdullah Gagal di Legislatif, Terpilih jadi Wakil Wali Kota Tanjungpinang
Gubernur Kepri Keluarkan SE Pencegahan Korupsi dan Gratifikasi Hari Raya
Masyarakat Sambut Baik Rencana Pemerintah Revitalisasi Pulau Penyengat
Lestarikan Budaya, Disbudpar Batam Buat Anyaman Ketupat Sambut Hari Raya Idul Fitri
Editor: Firmanto
0 comments:
Post a Comment