Namun Ketua Umum PDIP Megawati dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu tak ikut dalam pertemuan kedua partai yang digelar di Kantor Pusat PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (27/4/2021).
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengakui bahwa kunjungan ke Kantor DPP PDIP ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh partainya. Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk membangun persatuan antara kekuatan nasionalis dan agamis demi memajukan Indonesia.
"Benar [untuk pertama kali]. Silaturahmi Ramadhan PKS dengan PDIP membangun persatuan kekuatan nasionalis dan agamis untuk memajukan negeri," kata Mardani melansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (28/4/2021).
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengungkapkan alasan ketidakhadiran Megawati maupun Ahmad Syaikhu.
Mardani mengatakan, Ahmad Syaikhu tidak hadir karena sedang menghadiri acara pemakaman Sekertaris Majelis Syuro PKS, Untung Wahono. Sementara itu, Mega tidak hadir karena menjalankan Protokol Kesehatan (Protkes) di tengah pandemi COVID-19.
"Bu Mega memang protokol kesehatan tidak keluar rumah kecuali bertemu Presiden Jokowi. Ustaz Syaikhu menghadiri pemakaman Sekretaris Majelis Syuro Alm Ustaz Untung Wahono," kata Mardani kepada CNNIndonesia.
Dalam kunjungan itu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi menjadi pimpinan rombongan pengurus DPP PKS. Sedangkan pengurus DPP PKS yang turut serta dalam kunjungan itu antara lain Mardani Ali Sera, Jazuli Juwaini, Ecky Awal Muharram, Anis Byarwati, Rofik Hananto, Sukamta, Moh Rozaq Asyhari, Ahmad Fathul Bari, serta Haryo Setyoko.
Sementara, jajaran DPP PDIP yang menerima kunjungan PKS antara lain Ahmad Basarah, Wiryanti Sukamdani, Hamka Haq, I Made Urip, Sukur Nababan, Sudin, Diah Pitaloka, Agustina Wilujeng, Zuhairi Misrawi, Yoseph Adhi Dharmo, serta Hasto Kristiyanto sebagai pimpinan.
Baca juga: Tuan Rumah Olimpiade 2032, Jokowi Terbitkan Keppres Panitia Pencalonan
Mardani pun menyampaikan bahwa sejumlah topik menjadi pembahasan dalam pertemuan antara PKS dengan PDIP yang antara lain terkait penanganan pandemi COVID-19, penguatan ekonomi nasional, hingga peningkatan kualitas pemilu dan demokrasi.
Mardani menyatakan, PDIP juga sempat berbagai pengalaman menjadi partai oposisi atau di luar pemerintahan dengan PKS.
"PDIP mengingatkan menjadi oposisi itu bagus. Pengalaman 10 tahun PDIP menjadi oposisi menjadi bekal memerintah sekarang. PDIP apresiasi sikap PKS menjadi oposisi," tutur anggota Komisi II DPR RI itu.
Dalam kesempatan terpisah, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya dan PKS memiliki kesepahaman mengenai pentingnya gotong royong serta kebersamaan anak bangsa dalam menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19.
"Kami sepakat jika kita harus membangun kerja sama di tengah pandemi covid, seharusnya situasi ini mendorong kita semua untuk saling bergotong royong," kata Hasto dalam keterangannya.
Sementara itu, Sekjen PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan pihaknya merasa banyak titik temu yang bisa dijalin dalam bentuk kerja sama dengan PDIP. Apalagi, menurutnya, banyak petinggi PKS yang juga mengagumi kepemimpinan proklamator RI, Soekarno.
"Kami sangat kagumi kepemimpinan Bung Karno. Ketua fraksi datang khusus ke makam Imam Bukhori. Kalau kita dengar bukan main bagaimana cerita soal mesjidnya di sana. Kami juga kagum. Kami ikut menjabarkan dan mencontoh kepemimpinan beliau," kata Aboe.
Lebih lanjut, dia mengatakan kerja sama dengan PDIP salah satunya menyangkut soal COVID-19 dan cara pemulihannya agar Indonesia tidak menghadapi situasi seperti di India.
"Ini tantangan berat. Tapi kita juga tak mau seperti kejadian India," kata Aboebakar.
Lihat juga:
Menag: Peniadaan Mudik, Upaya Pemerintah Lindungi Masyarakat dari Pandemi COVID-19
Menaker Terbitkan Surat Edaran Pembatasan Mudik Bagi Pekerja dan PMI
Ketahui, Berikut Cara Cek Penerima BLT pada Pengusaha Mikro
Presiden Jokowi Gratiskan Pajak Air Bersih, Kecuali Bentuk Kemasan
Himapol Adakan Diskusi Dengan Dimas Oky Nugroho Bahas Pemerintahan Presiden Jokowi Periode Kedua
(mts/ain/CNNIndonesia)
"Kami sepakat jika kita harus membangun kerja sama di tengah pandemi covid, seharusnya situasi ini mendorong kita semua untuk saling bergotong royong," kata Hasto dalam keterangannya.
Sementara itu, Sekjen PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan pihaknya merasa banyak titik temu yang bisa dijalin dalam bentuk kerja sama dengan PDIP. Apalagi, menurutnya, banyak petinggi PKS yang juga mengagumi kepemimpinan proklamator RI, Soekarno.
"Kami sangat kagumi kepemimpinan Bung Karno. Ketua fraksi datang khusus ke makam Imam Bukhori. Kalau kita dengar bukan main bagaimana cerita soal mesjidnya di sana. Kami juga kagum. Kami ikut menjabarkan dan mencontoh kepemimpinan beliau," kata Aboe.
Lebih lanjut, dia mengatakan kerja sama dengan PDIP salah satunya menyangkut soal COVID-19 dan cara pemulihannya agar Indonesia tidak menghadapi situasi seperti di India.
"Ini tantangan berat. Tapi kita juga tak mau seperti kejadian India," kata Aboebakar.
Lihat juga:
Menag: Peniadaan Mudik, Upaya Pemerintah Lindungi Masyarakat dari Pandemi COVID-19
Menaker Terbitkan Surat Edaran Pembatasan Mudik Bagi Pekerja dan PMI
Ketahui, Berikut Cara Cek Penerima BLT pada Pengusaha Mikro
Presiden Jokowi Gratiskan Pajak Air Bersih, Kecuali Bentuk Kemasan
Himapol Adakan Diskusi Dengan Dimas Oky Nugroho Bahas Pemerintahan Presiden Jokowi Periode Kedua
(mts/ain/CNNIndonesia)
0 comments:
Post a Comment