Helikopter Ingenuity masuk dalam bagian misi Planet Mars 2020 milik NASA yang telah diluncurkan pada 20 Juli 2020, lalu. (Foto: NASA / JPL-Caltech) |
JAKARTA - Forumpublik.com | Ini mungkin terdengar seperti tugas yang mustahil, tetapi itulah tantangan yang dihadapi tim di Jet Propulsion Laboratory (JPL) National Aeronautics and Space Administration/Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) pada tahun 2013.
Hal ini dilakukan ketika mereka mulai menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan di sekitar NASA selama beberapa dekade. "Bisakah kita menerbangkan pesawat ruang angkasa di Mars?"
Ingenuity bukanlah alat inti dalam misi penjelajahan kali ini sebab ia hanya menumpang pada rover. Ingenuity dimaksudkan untuk menguji kemampuan teknologi NASA untuk terbang disi bagian dunia lainnya.
Pada Juli 2020, Helikopter Ingenuity diluncurkan dalam perjalanan ke Mars, menempel di perut rover Perseverance. Harapannya, dan di awal 2021, berkat kerja keras tim JPL, kita akhirnya bisa melihat Ingenuity menyelesaikan uji terbang pertamanya, menjadi pesawat pertama yang terbang di dunia lain.
Baca juga: Bank Dunia Naikkan Peringkat RI jadi Upper Middle Income Country
Menonton semuanya dari belakang sini, di Bumi akan menjadi MiMi Aung, veteran JPL selama 30 tahun dan pemimpin proyek untuk misi helikopter Ingenuity yang dirancang sebagai demonstrasi teknologi oleh JPL untuk menilai, apakah teknologi ini dapat terbang dengan baik dan memberikan pemetaan serta panduan yang lebih baik untuk misi di masa depan.
Baca juga: Bank Dunia Naikkan Peringkat RI jadi Upper Middle Income Country
Menonton semuanya dari belakang sini, di Bumi akan menjadi MiMi Aung, veteran JPL selama 30 tahun dan pemimpin proyek untuk misi helikopter Ingenuity yang dirancang sebagai demonstrasi teknologi oleh JPL untuk menilai, apakah teknologi ini dapat terbang dengan baik dan memberikan pemetaan serta panduan yang lebih baik untuk misi di masa depan.
Bagi Aung, demonstrasi teknologi helikopter Mars adalah kesempatan untuk menjelajahi planet merah dari sudut pandang yang sama sekali baru.
"Saya ingin menambahkan dimensi nyata pada eksplorasi ruang angkasa, itulah yang mendorong saya," katanya, ucap MiMi Aung dilansir dari cnet.com, Senin (12/10/2020).
"Kami mempelajari Mars dengan pesawat luar angkasa di orbit. Dan sekarang kami memiliki penjelajah di permukaan yang dapat menjelajahi. Tapi kami tidak menggunakan dimensi udara. Menambahkan dimensi itulah yang mendorong saya."
Baca juga: Saat Pandemi Covid-19 Mengganas, Ratusan Warga AS Malah Pesta Liar di Danau
Seluruh proses pembangunan dan desain merupakan latihan kerja tim, pemecahan masalah, dan upaya konstan untuk mengurangi massa sehingga helikopter benar-benar dapat terbang.
Baca juga: Saat Pandemi Covid-19 Mengganas, Ratusan Warga AS Malah Pesta Liar di Danau
Seluruh proses pembangunan dan desain merupakan latihan kerja tim, pemecahan masalah, dan upaya konstan untuk mengurangi massa sehingga helikopter benar-benar dapat terbang.
Tim teknik menetapkan bahwa helikopter akan membutuhkan rotor ganda berukuran 4 kaki (1,2 meter) untuk menghasilkan daya angkat di atmosfer Mars dan, akibatnya, seluruh tubuh tidak dapat memiliki berat lebih dari 4 pon (1,8 kilogram).
"Setiap disiplin ilmu benar-benar harus bersatu dan berkata, 'Di bawah batas kurang dari 4 pon ini, dapatkah kita mengemas kemampuan semua komputer ini, semua sistem rotor, semua sensor, baterai, panel surya, roda pendaratan , semua itu - dapatkah semuanya dikemas dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya? " kata Aung.
"Setiap disiplin ilmu benar-benar harus bersatu dan berkata, 'Di bawah batas kurang dari 4 pon ini, dapatkah kita mengemas kemampuan semua komputer ini, semua sistem rotor, semua sensor, baterai, panel surya, roda pendaratan , semua itu - dapatkah semuanya dikemas dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya? " kata Aung.
"Semua orang harus turun tangan dan setiap gram adalah tantangan," tandasnya.
Di Swiss Lebih 1.000 Orang Antre Paket Makanan Gratis dari yang Kaya
Obama: Penanganan Trump akan Pandemi Covid-19 Kacau Balau
Bahas Covid-19, Jokowi Ikuti KTT Gerakan Non-Blok Virtual
Ahli Ilmuwan Inggris: Vaksin Covid-19 Bakal Tersedia Akhir 2020
China Abaikan Hukum Internasional, Sepihak Klaim Wilayah Perairan Laut
(Rianto)
Obama: Penanganan Trump akan Pandemi Covid-19 Kacau Balau
Bahas Covid-19, Jokowi Ikuti KTT Gerakan Non-Blok Virtual
Ahli Ilmuwan Inggris: Vaksin Covid-19 Bakal Tersedia Akhir 2020
China Abaikan Hukum Internasional, Sepihak Klaim Wilayah Perairan Laut
(Rianto)
0 comments:
Post a Comment