"Ini membuktikan hasil belanja negara untuk human capital atau Sumber Daya Manusia (SDM) sudah mulai terlihat," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu, Sabtu (19/9/2020).
Febrio, mengatakan, HCI merupakan salah satu program Bank Dunia yang didesain untuk menjelaskan bagaimana kondisi kesehatan dan pendidikan dapat mendukung produktivitas generasi yang akan datang.
Secara lebih detail, komponen survival meningkat menjadi 0,98 dari sebelumnya 0,97, sedangkan kualitas pendidikan sebesar 395. Pada sisi lain, durasi waktu sekolah anak Indonesia berada pada 7,8, turun dari sebelumnya 7,9.
Untuk komponen kesehatan, terdapat kenaikan yang cukup signifikan, dari 0,66 menjadi 0,72. Angka ini menggambarkan terjadinya kenaikan jumlah anak yang tidak mengalami stunting dan mengalami keterbatasan kognitif dan fisiknya.
Skor HCI 2020 diolah berdasarkan data baru dan diperluas untuk masing-masing komponennya hingga Maret 2020. Dengan demikian, laporan tersebut belum memperhitungkan dampak COVID-19 pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Baca juga: Penerapan PSBB di Jakarta: 11 Sektor Usaha yang Dapat Beroperasi, Pasien Covid-19 Dilarang Isolasi Mandiri di Rumah
Meskipun demikian, laporan ini memberikan gambaran nyata atas hasil dari upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas SDM, khususnya terkait pendidikan, kesehatan, dan generasi milenial.
Febrio menyampaikan, untuk terus meningkatkan human capital, selain melalui alokasi 20% anggaran untuk pendidikan, meningkatkan kualitas guru dan manajemen sekolah dan proses belajar mengajar peserta didik, pemerintah juga memberikan perhatian besar pada pendidikan vokasi untuk menghadapi revolusi industri 4.0, teknologi informasi, dan partisipasi sektor swasta dalam pendidikan.
"Dalam menyongsong pembangunan digital, pemerintah memperbaiki kurikulum pendidikan, memperkuat kompetensi melalui pelatihan vokasi dan program magang, serta pelaksanaan sertifikasi profesi di seluruh institusi di wilayah Indonesia," ujar Febrio.
Khusus sektor kesehatan yang menjadi concern besar saat ini, pemerintah akan terus mengoptimalisasi capaian atas alokasi 5% anggaran untuk meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan atau sarana kesehatan yang berkualitas bagi setiap orang termasuk dalam hal pemenuhan gizi dan pengurangan stunting, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, dan memperkuat sistem jaminan kesehatan nasional.
Pandemi Covid-19 merupakan wake-up call bagi dunia tentang pentingnya investasi dalam pengembangan kapasitas kesiapan dan respons menghadapi pandemi. Penguatan sektor kesehatan nasional yang menjadi prioritas nasional Indonesia akan terus dilakukan melalui upaya peningkatan fasilitas kesehatan, dukungan untuk tenaga medis, serta penyediaan vaksin,” jelas Febrio.
Selain kesehatan, momentum perbaikan skor HCI Indonesia perlu ditindaklanjuti dengan penguatan sistem pendidikan di Indonesia agar sumber daya manusia Indonesia lebih siap untuk menghadapi tantangan global di masa yang akan datang. (***)
Ketua KPK Sampaikan Pentingnya Berantas Korupsi Sektor Swasta Serta Perbaiki Sistem Politik dan Pilkada
Pengetatan Kembali PSBB di Jakarta, Rencana Pelantikan Pengurus JMSI Pusat Ditunda
Perisai Sindir Paslon di Pilkada 2020 Tak Punya Visi Terhadap Sektor Kesehatan
Studi King's College London Temukan Gejala Baru Corona yang Umum pada Anak
Imbauan Ketua Umum Dokter Spesialis Paru untuk Masyarakat dan Tenaga Kesehatan akan Pandemi Covid-19
Editor: Manto
0 comments:
Post a Comment