Salah satu pabrik yang telah berdiri di KIB Brebas. (Foto: smpantura)
|
Khusus kawasan Batang sengaja dikebut untuk segera menangkap peluang investasi agar tak terulang kegagalan Indonesia menarik relokasi pabrik dari China pada 2019 lalu.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman mengungkapkan saat ini ada 17 perusahaan yang berkomunikasi aktif untuk merelokasi pabrik, 7 di antaranya sudah menyatakan bakal datang ke Indonesia.
"Jadi gini, yang 17 ini sambil menunggu Brebes selesai, kita arahkan ke Batang dulu. Nanti setelah Brebes selesai kita buat porsi sama. Karena dua-duanya sangat strategis, lokasi di tengah-tengah Jawa," kata Ikmal dalam dalam, melansir CNBC Indonesia, Sabtu, (4/7/20).
Sebanyak perusahaan tersebut umumnya merupakan pindahan dari China yang berasal dari Amerika Serikat.
Mereka harus pindah karena perang dagang antara kedua negara, juga hubungan yang terus memanas dalam beberapa waktu ke belakang. Peluang ini tidak boleh disia-siakan oleh Indonesia.
"Mereka kita akan tawarkan Batang dan Brebes, cuma kan kita nggak mau kehilangan momentum dalam tarik relokasi ini. Momentum nggak lama, mungkin hitungannya hanya bulan. Dari sekarang sampai Desember. Kalau kita nggak cepat tangkap, mereka akan lari ke yang lain. Karena itu pemerintah cari lokasi paling tepat di Batang," sebutnya.
Presiden Jokowi sendiri sudah datang ke lokasi itu pada Selasa pekan ini. Jokowi tak ingin peristiwa kegagalan Indonesia meraih limpahan relokasi pabrik dari China.
Tahun lalu sebanyak 33 pabrik relokasi, tak satu pun yang masuk Indonesia.
"Ini juga terus saya sampaikan pada para menteri dan Kepala BKPM dilayani dan dikejar. Disampaikan fasilitas apa yang ingin kita berikan. Baik urusan lahan urusan izin, urusan listrik, gas dan lain-lain yang ini akan memberikan sebuah daya saing negara kita dalam rangka mereka mau merelokasi ke Indonesia," katanya.
Lihat juga:
(hoi/hoi/cnbcindonesia)
0 comments:
Post a Comment