Para pihak pekerja proyek PT MTM, saat menyampaikan permasalahan kepada media ini, Rabu (6/5/20). (Foto: Dnst-Endy Castello/Forumpublik.com) |
Dumai (Riau) - Forumpublik.com | Sejumlah pekerja Proyek dari PT. Metta Trully Mandiri (MTM) menyampaikan kekesalannya akan sikap dari manajemen perusahaan yang tidak membayarkan sisa upah para pekerja.
Para pekerja menyampaikan, bahwa pihak PT. MTM tidak membayarkan kekurangan upah hari kerja para pekerja hingga tanggal 4 April 2020, hingga saat ini.
"Sangat disayangkan akan sikap dari pihak manajemen perusahaan PT.MTM, tidak membayarkan sisa upah gaji kami sepenuhnya. Apalagi saat ini, pasca pandemi Covid-19, kami sangat membutuhkan upah itu untuk menafkahi keluarga kami masing-masing," imbuh Rm salah satu pekerja, Rabu (6/5/20).
Sebelumnya, akibat dari perbuatan PT. MTM ini, pihak pekerja hingga berniat ingin melaporkan dan Pemborong Fsl dan Project Manager PM Tn perusahaan kepada pihak yang berwajib, dengan adanya dugaan penggelapan upah dari para pekerja. Sebab para pekerja belum mengetahui akan titik permasalahan. Setelah megetahui titik permasalahan, pihak pekerja membatalkan niatnya untuk melanjutkan melaporkan Fsl dan Tn.
"Sebab itu kami tidak berniat melaporkan mereka, karena bapak Fsl dan Tn ternyata juga korban dalam pekerjaan proyek ini," ucap Rm.
Ditempat bersamaan Fsl mengatakan, para pekerja sempat memberontak pada saya, saya dituding makan uang upah kerja para pekerja.
"Sebeb itu, kami mendesak bapak Tn dan meminta agar membayarkan sepenuhnya sisa upah kami," ucap Fsl.
"Ternyata bapak Tn juga adalah orang pekerja yang sama halnya bernasib percis seperti kami,"
"Padahal kita sudah menyelesaikan pekerjaan hingga 2 tahap, tetapi pembayaran upah kita belum clear hingga saat ini, masih banyak kekurangan dari pihak PT. MTM," beber Fsl.
"Maka dari itu, kami dari pekerja meminta pihak PT. MTM untuk membuat satu Surat Pernyataan secara tertulis sesuai nominal kekurangan pembayaran, kapan akan dilakukan pembayaran sepenuhnya yang akan kami terima di bulan Mei ini. Jika tidak, kami akan melaporkan kepada pihak Kepolisian dalam dua atau tiga hari ini secara resmi ke Polres Dumai," tegas Fsl.
Ditempat yang bersamaan juga Tn juga menyampaikan, berang dan menyesal bekerjasama dengan PT MTM. Hingga berniat akan melaporkan permasalahan ini pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Dumai dan pihak Kepolisian, jika Ew selaku Direktur Utama PT MTM tidak ada niat membayarkan upah kerjanya secepatnya.
"Sabar ada batasnya bang, akan saya persoalkan ke hukum, akan saya beberkan ke publik atas perilakunya Ew, sebab saya sudah banyak mengalami kerugian, Ew tidak dapat dipercayai dalam kegiatan sebagai pelaksana proyek itu, kami jadinya terlantar" ucap Tn pada Media Forumpublik.com.
"Saya sudah banyak bersabar dari awal pelaksanaan pekerjaan, tetapi begini jadinya. Dalam permasalahan ini saya selalu tertekan, baik itu dari pihak pekerja, tempat warung bon makan anggota Pekerja dan dari pihak tempat pembelian material," imbuh Tn.
"Belum lagi keluarga saya jadi kesulitan akan keuangan, hingga saya saat ini tidak dapat lagi untuk membelikan susu kepada anak saya. Gara-gara kegiatan pekerjaan proyek ini, saya jadi malu terhadap keluarga saya bang," keluh Tn.
Sebelumnya Tn menyampaikan sesuai awal yang di percayai jabatan PM untuk kegiatan pekerjaan proyek itu, Tn sudah membuat Laporan secara Administratif yang saya berikan lewat Via WhatsApp dan laporan untuk invoice pada Direktur PT. MTM bapak Ew yang mana telah di terimanya dan sesuai Lampiran. Jadi, permasalahannya adalah keterlambatan dalam pemberian upah itu, bukan karena laporan yang dipersoalkan pak Ew terhadap saya.
Seharusnya usahakanlah buat para pekerja seperti kami ini, pekerjaan di stop bukan karna tidak siap pekerjaan itu, namun terkait adanya Wabah Covid-19. Setiap kali Tn menanyakan hal ini, Ew, hanya memberi jawaban sabar. Sebelum lebaran akan dibayar, tunggu Invoce dulu.
Ew juga menyampaikan, bahwa mengakui kesalahan pada menajemen dijajaran bawahannya dan dirinya. dan berjanji akan melunasi pada bulan Mei ini. (Dnst-Endy Castello)
Lihat juga:
Editor: Tonang
0 comments:
Post a Comment