Kwitansi kutipan liar terhadap para sopir angkutan truck Tronton yang bermuatan Batu Batu Kerikil di Bukit Kerikil, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (18/4/20). (Foto: DNST-Endy Castello/SuhermanTIM/forumpublik.com) |
Bengkalis (Riau) - Forumpublik.com | Para sopir Angkutan truck Tronton bermuatan Batu Batu Kerikil di Bukit Kerikil, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau, mengaku was-was dan menjerit akan banyaknya pengeluaran uang terhadap tindakan Pungutan Liar (Pungli), oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Para sopir pengangkut material Batu Kerikil juga mengaku dalam kegiatan sehari-hari menjadi ajang target oknum tersebut dengan premanisme yang terjadi di wilayah perbatasan antara kota Dumai dan kota Bengkalis dan diduga seakan terkoordinir.
Salah satu sopir menyampaikan bahwa jika dalam satu kali pengangkutan, ada 3 kutuipan yang harus mereka bayarkan.
"Kami harus mengeluarkan beban biaya 3 kali kutipan dalam satu kali pengangkutan," ucap salah satu supir yang tidak ingin disebutkan namanya, Sabtu (18/4/20).
Para sopir menyampaikan, sebelum masuk area perusahaan PT Arara Abadi, pengeluaran per/unit truck tronton menghabiskan uang tambahan penghasilan trif sopir truck tronton angkutan atau armada yang melintas berkisar antara lain:
Berita terkait : "Pungli Liar" Jual Nama FSPTI-KSPSI Wilayah Desa Bukit Kerikil
1. Jalan masuk simpang antara Bukit Kapur ada cakruk oknum mengatasnamakan Organisasi Kepemudaan (OKP) meminta pada semua sopir truck awalnya Rp.5000 (lima ribu rupiah) kini naik menjadi.Rp.10.000 (sepuluh ribu rupiah).
2. Jalan pas pintu palang simp tiga PT.Arara Abadi membayar uang Rp.30.000 (tiga puluh ribu rupiah) yang mengatasnamakan Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (F-SPTI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPTI) Kabupaten Bengkalis Perbatasan kota Dumai.
3. Tambah uang ukur untuk oknum bila mana truck tronton masuk muatan Batu kerikil Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah) Kota Bengkalis atau kota Dumai.
Jadi total pengeluaran para sopir + (kurang lebih) Rp.90.000 (sembilan puluh ribu) papar para sopir pada media forumpublik.com.
Dengan adanya praktek pungli ini para sopir meminta pihak yang berwajib (kepolisian) agar segera menindak segera perihal yang menjadi kekhawatiran para Sopir Truck.
"Kami sangat keberatan dan merasa resah akibat ulah para oknum," ucap salah satu supir AS.
"Jika kami tidak mau membayarkan hal itu, kami ditantang hendak sampai beradu fisik, oleh oknum-oknum tersebut,"tambah DN. (DNST/Endy Castello, Suherman-TIM)
Lihat juga :
Editor: Tonang
0 comments:
Post a Comment