Anggota komisi X DPR RI, Ali Zamroni., S.Sos, saat memberikan keterangan terkait pengaruh covid-19 terhadap pendidikan, Selasa (24/3/20). (Foto: Dio Satire/Forumpublik.com) |
Jakarta - Forumpublik.com | Ali Zamroni, S.Sos bersama anggota Komisi X DPR RI melakukan Rapat konsultasi intern Komisi X secara virtual dengan menggunakan Zoom Video Conference, Selasa (24/03/20).
Agenda membahas soal Update situasi Covid-19 di masing-masing dapil serta saling sharing Informasi.
Rapat virtual ini dilakukan dalam upaya anggota DPR RI untuk tetap melaksanakan tugas mengawasi kerja pemerintah khususnya di bidang Komisi X tentang Pendidikan, Kepemudaan, Pariwisata, Ekraf maupun perpusnas.
Menghadapi Covid-19 ini secara otomatis banyak kegiatan yang terhambat, diantaranya dibidang pendidikan yang menjadi dimensi penting. Oleh karena itu, dampak dari situasi saat ini harus tetap menjadi konsentrasi pemerintah agar tidak mengenyampingkan urgensi pendidikan bagi para sisa/siswi.
Rapat Intern Komisi X melakukan banyak kajian ulang terkait kebijakan bidang pendidikan salah satunya mengenai metode Online Learning atau belajar jarak jauh sebagai sarana belajar pada mada di tiadakannya aktivitas disekolah selama dua pekan.
Penerapan Online Learning ini ternyata tidak cukup efektif sehingga menimbulkan kebingungan pada pihak-pihak sekolah. Mulai dari juknis, panduan, hingga banyaknya keterbatasan yang tidak mendukung terutama bagi sekolah-sekolah di daerah-daerah pinggiran.
Ali Zamroni, S. Sos – Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Gerindra saat melaksanakan WFH (Work From Home) Metode Online Learning pada Rapat virtual tersebut Ali Zamroni memberikan masukan mengenai tindaklanjut pemerintah khususnya pada penerapan Online Learning.
“Dalam hal ini pemerintah perlu memberi panduan yang lebih efektif kepada para tenaga pengajar dan wali murid agar metode Online Learning dapat lebih dipahami dan diterapkan dengan mudah, dan seharusnya kemendikbud harus tanggap dan cepat melakukan upaya preventif, karena soal pendidikan ini kan kalau bicara soal teknologi, sekolah-sekolah pinggiran masih banyak keterbatasan mulai dari pemahaman sampai akses jaringan,” terang Ali.
Pembahasan lainnya yaitu soal UNBK
Komisi X masih melakukan analisis terhadap kebijakan pemerintah yang kabarnya akan dihapus. Kiranya masalah ini menurut Ali tidak dapat diputuskan dengan gamblang.
"Kemedikbud harus merancang ulang kalender Pendidikan karena situasi Covid-19, karena ini sudah masuk dalam tahapan UN dan Proses para siswa SMA masuk perguruan tinggi," tutur Ali.
Hal penting lainnya yang disampaikan Ali dalam Rapat Virtual ini ialah meminta kepada Pemerintah khususnya kemendikbud untuk melakukan koordinasi berkelanjutan.
"Kemendikbud harus melakukan koordinasi secara menyeluruh kepada dinas-dinas pendidikan di seluruh Indonesia dari provinsi sampai kab/kota, karena lembaga di daerahlah yang pasti lebih paham terhadap situasi daerah masing-masing, seluruh aktivitas pendidikan yang tertunda akibat Covid-19 ini agar dapat diselesaikan secara efektif agar para siswa/i yang berada di kelas 6, 9, dan 12 tetap dapat melaksanakan kelanjutan pendaftaran ke jenjang pendidikan tinggi tanpa menghilangkan kompetensi siswa," tambah Ali.
Fokus Covid-19 Anggaran harus terfokus kepada dampak dari situasi mewabahnya Covid 19 ini memang cukup meresahkan negara kita. Semakin hari pasien yang positif dan ODP semakin bertambah, namun peran pemerintah juga tidak boleh berhenti. Oleh pemerintah, Masyarakat harus terus dihimbau untuk bersama mencegah virus corona dengan terus mengkampanyekan cara menghindari paparan virus.
Kerja sama untuk melakukan upaya preventif ini terus diupayakan salah satunya dengan mengkampanyekan hidup bersih,cuci tangan, dan memviralkan aktivitas #dirumahaja hingga lockdown dibeberapa daerah.
Namun kendatipun begitu, masih banyak masyarakat indonesia yang abai dan bukan tanpa alasan, memang bagi mereka terutama masyarakat pedagang dan yang lain harus tetap melakukan aktivitas diluar untuk menafkahi keluarga. Maka dari itu, inipun harus menjadi persoalan yang mesti cepat ditanggapi oleh pemerintah.
"Dan saya juga mengapresiasi peran Kemendikbud untuk mentiadakan UN di tahun ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran COVID-19 secara lebih massive", ujar Ali Zamroni, di akhir kesempatan.
Lihat juga:
Editor: Tonang
0 comments:
Post a Comment