Empat Jenis Spesies Kumbang Baru di Temukan LIPI di Maluku Utara

Peneliti LIPI Temukan Empat Spesies Baru Kumbang di Maluku Utara (Foto : Biro Humas LIPI)

Jakarta - Forumpublik.com | Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti empat jenis spesies baru Kumbang Chafer yang ditemukan di Maluku Utara.

Sebelumnya melansir dari National Geographic, Minggu (23/2/20), bahwa Kumbang Chafer genus Epholcis diketahui hanya ada enam spesies. Hal ini ditemukan dan diidentifikasikan oleh Britton pada 1957 di New Queensland dan New South Wales, Australia.

Namun kini, para peneliti dari LIPI, telah menemukan empat spesies baru genus Epholcis. Berdasarkan keterangan dari LIPI, empat spesies kumbang baru tersebut berasal dari Halmahera, Obi dan Kepulauan Ternate.

Kumbang dengan nama latin Coleoptera: Scarabaeidae dari genus Epholcis ditemukan oleh Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Raden Pramesa Narakusumo bersama Michael Balke dari Zoologische Staatssammlung München.

Keempat spesies baru tersebut adalah Epholcis acutus, Epholcis arcuatus, Epholcis cakalele, dan Epholcis obiensis. Selanjutnya satu lectotipe yaitu Maechidius moluccanus Moser, dipertelakan kembali dan dipindahkan (synonymy) ke marga Epholcis sebagai Epholcis moluccanus (Moser).

"Dari bukti ini terlihat kesenjangan utama spesies Epholcis di wilayah Papua karena belum pernah ada laporan sebelumnya. Kemungkinan karena pendeskripsian beberapa spesies Epholcis sebagai Maechidius masih kurang seksama, adanya kemiripan kedua kumbang tersebut dan kurangnya pengumpulan spesimen," ujar Pramesa dalam keterangan resmi, Kamis (13/2).

Pramesa menjelaskan kumbang Epholcis merupakan serangga malam (nocturnal) yang memakan daun pohon Eucalyptus di Australia dan juga bunga cengkeh (Syzigium sp).

Dengan penemuan ini, tercatat sepuluh spesies Epholcis yang berhasil ditemukan. Enam diantaranya teridentifikasi tahun 1957 oleh Britton di New Queensland dan New South Wales.

"Sedangkan di Maluku, keduanya memakan tumbuhan dari familia Myrtaceae," kata Pramesa.

Penamaan keempat spesies baru tersebut diantaranya didasari oleh ciri fisik seperti acutus yang memiliki arti "berujung tajam" dari sudut bagian pronotum, arcuatus yang berarti "berbentuk busur" dilihat dari bentuk kaki belakang yang melengkung.

Nama jenis cakalele diambil dari nama tarian tradisional Maluku dan obiensis merujuk pada Pulau Obi sebagai lokasi penemuan.

Baca juga:
Radioaktif di Tangsel, Rudy Gani: Pemkot Jangan Anggap Sepele
Di Makassar di Temukan Lukisan Tertua Dunia Usia 44 Ribu Tahun 'Terancam Bakteri'
Luhut Minta Grab Jangan Cuma Cari Untung dan Buat Buntung RI

Pramesa menjelaskan metode yang digunakan untuk identifikasi spesies baru tersebut menggunakan metode taksonomi klasik lewat pendeskripsian morfologi secara tepat dan ringkas, teknik diseksi genitalia dan juga teknik makrofotografi.

"Metode ini mengandalkan penelitian morfologi, penelusuran melalui publikasi lawas, dan studi banding dari satu museum ke museum lain," ungkap Pramesa.

Pramesa menjelaskan metode ini berbeda dengan yang digunakan saat penemuan 110 jenis kumbang moncong Trigonopterus yang menggunakan metode Integrative Taxonomy atau Turbo Taxonomy yang mengintegrasikan metode taksonomi klasik dengan teknik genetika molekuler.

Identifikasi holotipe kumbang ini telah dilakukan sejak tahun 2015 dan spesimen tersebut didapat dari koleksi Museum Zoologicum Bogoriense Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Naturalis Biodiversity Centre, Leiden, Belanda.

"Ditambah dengan perbandingan studi spesimen dari beberapa museum besar lainnya seperti Museum Natural History, London, Inggris; Museum für Naturkunde Berlin, Jerman , Naturhistorisches Museum Basel, Swiss, dan Zoologische Staatssammlung München, Jerman," jelas Pramesa.

Lihat juga:
Sekjen Kemendagri: Pancasila Modal Sosial Menjadi Perekat Kesatuan Bangsa
Penghormatan untuk JB Sumarlin, Jenazah Diserahterimakan Kepada Negara
Hadapi Era 4.0, Plt Gubernur Ajak Mahasiswa Aceh Tingkatkan SDM Unggul
MPR Bangun Sinergi Bersama Himapol, Sebagai Solusi Menangkal Radikalisme
Program 2020, Dukungan Infrastruktur Lima KSPN Prioritas akan Perkecil Ketimpangan Antar Daerah
Kuasa Hukum Penggugat New Female Apartment Minta Hakim PN Depok Sidang Pemeriksaan Setempat

(jnp/DAL)