FORUMPUBLIK.COM -- Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas, yang membentang dari sabang sampai dengan Merauke. Luas wilayah tersebut merupakan kekayaan dan potensi yang dimiliki oleh bangsa ini jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Namun demikian luasnya wilayah juga menjadi masalah tersendiri bagi Indonesia, pemerataan pembangunan sulit diwujudkan dihadapkan dengan luas wilayah negara ini.
Untuk mewujudkan pemerataan pembangunan pemerintah memiliki keterbatasan, baik dari segi anggaran maupun sumber daya manusianya. Kurang meratanya pembangunan ini sampai saat ini juga dirasakan oleh masyarakat di perbatasan Kalimantan Barat. Masyarakat pedesaan di perbatasan mengalami ketertinggalan dibandingkan daerah daerah lain di Indonesia. Masih ada desa-desa di perbatasan yang terisolir sampai saat sekarang akibat tidak adanya infrastruktur jalan. Banyak anak anak perbatasan yang masih kurang mendapat pendidikan.
Roda perekonomian di perbatasan masih berjalan lambat karena tidak adanya infrastruktur yang menunjang untuk meningkatkan kesejateraan hidup masyarakat. Sebagian besar masyarakat lebih memilih menjual hasil bumi mereka ke negara tetangga Malaysia. Karena masyarakat tidak sanggup membayar biaya angkut yang cukup besar bila menjualnya di wilayah Indonesia karena mereka harus menempuh jalur sungai oleh karena tidak adanya jalan darat yang bisa mereka lewati.
Akibatnya perputaran uang tidak terjadi di wilayah sendiri akan tetapi di negara lain. Sehingga tingkat kesejahteraan hidup masyarakat sulit terwujud. Terjadi kurang meratanya pembangunan di perbatasan membuktikan bahwa masih kurangnya kepedulian kita bersama untuk ikut serta dalam pembangunan.
Masih terjadi kurang meratanya pembangunan, lantas kita tidak boleh saling menyalahkan, kita tidak boleh menuding pemerintah kurang mampu dalam mengelola negara ini, untuk mewujudkan kesejateraaan bagi masyarakatnya. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa pemerintah juga memiliki keterbatasan baik dalam pendanaan maupun sarana untuk membangun. Untuk itu diperlukan kesadaran bersama untuk bahu-membahu membantu pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan guna mengejar ketertinggalan ini.
Sadar pentingnya kebersamaan dalam pembangunan, Kodam XII/Tanjungpura melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang sampai saat ini sudah dilaksanakan ke-106 kalinya. Membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan di perbatasan. Dengan bekerjasama lintas sektoral, baik oleh TNI, Polri, lembaga maupun kementerian terkait Kodam XII/Tpr menggelar TMMD di dua wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia yaitu di Kodim 1202/Singkawang yang dilaksanakan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas serta di Kodim 1206/Putussibau yang dilaksanakan di Desa Manua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu.
Pada TMMD kali ini Kodam XII/Tpr berhasil membangun sarana dan prasarana yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat perbatasan seperti pembangunan jalan dan jembatan, rehab tempat ibadah, rabat beton, pembangunan poskamling. Kodam XII/Tpr mewujudkan keberadaan negara bagi warga perbatasan melalui TMMD.
Melalui hasil pelaksanaan program TMMD, Kodam XII/Tpr telah berhasil mengangkat keterpurukan masyarakat pedesaan di wilayah perbatasaan. Dengan dibangunya sarana dan prasarana yang sesuai dengan usulan dari masyarakat serta menyentuh langsung kepentingan masyarakat, secara perlahan kemajuan wilayah perbatasan dapat dirasakan. Seperti dengan adanya jalan, semakin mempermudah transportasi, aksespun terbuka dan semakin mudah, keamanan lingkungan meningkat dengan dibangunnya poskamling.
Selain itu melalui TMMD ini semakin memperkokoh kemanunggalan TNI dan Rakyat serta semakin meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat perbatasan. TMMD yang membuktikan bahwa negara hadir dan memberikan perhatian kepada masyarakat perbatasan tentunya akan membangun kesadaran masyarakat untuk turut serta dalam bela negara. Untuk itu diharapkan Kapendam XII/Tpr : TMMD 106 Menyatukan Dusun di Ujung Negeri
Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos., mengatakan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 yang digelar oleh Kodam XII/Tpr di tiga wilayah yaitu Kodim 1202/Skw, Kodim 1206/Psb dan Kodim 1012/Btk, sampai dengan saat ini secara keseluruhan, sudah mencapai 100 persen. Hal ini dikatakannya saat meninjau lokasi TMMD ke-106 Kodim 1206/Psb di Desa Manua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu hari Rabu kemarin.
"Saat ini seluruhnya sudah selesai, hal ini tentunya tidak terlepas dari upaya dan kerja keras dari Satgas TMMD serta masyarakat yang selalu bergotongroyong melaksanakan pekerjaan sasaran fisik TMMD," kata Kapendam XII/Tpr.
Dikatakan juga oleh Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos., melalui gotong royong pada kegiatan TMMD tersebut, TNI telah berhasil melestarikan serta menanamkan kembali semangat kegotongroyongan kepada masyarakat yang merupakan warisan luhur para pendahulu bangsa Indonesia.
Budaya kegotongroyongan ini patut dipertahankan untuk menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama dalam membangun negara tercinta ini. Bangsa bersatu maka negara akan kokoh dalam menghadapi setiap bentuk ancaman yang akan datang.
"Melalui semangat goyong royong pada TMMD telah berhasil menyatukan antara TNI dengan masyarakat," ujar Kapendam XII/Tpr.
Lanjutnya, TNI sebagai tentara rakyat, harus menyatu dan manunggal dengan rakyatnya. Karena kemanunggalannya dengan rakyat adalah inti kekuatan dari TNI. Untuk itulah TNI berupaya mewujudkan kemanunggalan tersebut melalui program TMMD dengan terpadu dan bekerjasama lintas sektoral. Oleh karenanya, TMMD merupakan sarana penyatuan rakyat dan tentara untuk dapat bekerja sama, bahu membahu dalam membangun negeri ini agar rakyat dan bangsa ini dapat lebih maju dan berkembang.
Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos., menyampaikan, selain tujuan utamanya untuk mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat, TMMD ke-106 kali ini juga bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan terutama wilayah yang masih tertinggal demi kesejahteraan rakyat.
"TNI sebagai bagian dari elemen bangsa melalui TMMD mengupayakan membangun kesadaran dan partisipasi semua komponen bangsa untuk saling bahu-membahu membantu tugas negara dan pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan," tukas Kapendam XII/Tpr.
TNI melalui TMMD memberikan kontribusi positif dalam membantu pemerataan pembangunan untuk masyarakat di desa. Seperti dengan membuka jalan dan jembatan, merenovasi tempat ibadah, membangun sarana olahraga serta menyelenggarakan berbagai penyuluhan kepada masyarakat.
Lanjutnya menyampaikan, karena hal tersebut, program TMMD ke-106 yang digelar oleh Kodam XII/Tpr banyak mendapat apresiasi dari berbagai pihak diantaranya yang disampaikan oleh Kepala Desa Manua Sadap, Husen yang saat ini desanya yang berada diujung Kalimantan Barat menjadi sasaran TMMD yang dilaksanakan oleh Kodim 1206/Psb. Sekarang sudah ada jalan yang menghubungkan antar dusun, kami senang dan bahagia karena dengan adanya jalan warga kami sudah bisa menghemat biaya untuk membeli Bensin, sebelum ada jalan bila akan ke kantor desa, warga harus menghabiskan 12 liter bensin, tapi sekarang debgan 1 liter bensin sudan bisa digunakan 2 kali pulang pergi, ujarnya.
Kata Kapendam XII/Tpr, bahwa Husen bersama warganya mengaku senang dan bahagia, TMMD telah mewujudkan keinginan masyarakat Manua Sadap untuk memiliki akses jalan darat yang layak. Dengan dibangunnya akses jalan akan memudahkan masyarakat mengangkut hasil pertanian sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Juga oleh Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir, S.H., bahwa program TMMD ini turut membantu dalam mewujudkan visi misi dari Kab. Kapuas Hulu. Kata Bupati, TMMD mempercepat pemerataan pembangunan di pedesaan Kab. Kapuas Hulu, kutip Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos. (Pendam XII/Tpr)
Kurs Rupiah Melemah Ke 14.059, Efek Pelantikan Kabinet Memudar
Jokowi Jamin Jaksa Agung ST Burhanuddin Bekerja Profesional
Jokowi - Ma'ruf Resmi Lantik dan Serahkan SK Menteri Kabinet Indonesia Maju
Berikut ini Daftar Calon Menteri Jokowi Jilid II yang Dipanggil ke Istana
Luhut Kembali di Tugaskan Jadi Menteri Koordinator Maritim dan Investasi
Editor: Sugiarto
0 comments:
Post a Comment