Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/08/19). (Poto: Biro Pers, Setpres ) |
Jakarta, Forumpublik.com -- Pemerintah selalu berusaha membuat kebijakan untuk memperbaiki daya kompetisi supaya ekonomi tidak terlalu mudah terombang-ambing dengan perubahan lingkungan global.
Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/08).
Ia menekankan bahwa pengaruh global pasti akan terasa entah dalam bentuk nilai tukar Rupiah, indeks harga saham, bond, SBSN.
Indonesia-Turki Bahas Negosiasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif
Kemendag: Perjanjian Dagang RI-Chile Bakal Kerek Ekspor US$104 Juta
Pengamat CITA: Tax Amnesty Jilid II Sinyal Pemerintah 'Disetir'
Darmin Yakin Eropa Bakal Kalah, atas Sengketa Bea Masuk Biodiesel di WTO
Kemenkeu Kirim Surat Tagihan Utang Pertama Jatuh Tempo ke Lapindo
Menurutnya, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab), semua pihak harus meyakinkan bahwa pertumbuhan itu harus dipacu dari investasi agar Indonesia tetap bisa tumbuh di atas 5 persen tanpa menimbulkan kerapuhan dengan lingkungan global yang sangat volatile.
Oleh karena itu, Menkeu menuturkan bahwa investasi harus banyak masuk ke Indonesia dengan meningkatkan daya tarik investasi seperti kualitas infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk keahlian tenaga kerja Indonesia dan produktivitas.
“Oleh karena itu, investasi yang terutama berasal dan bisa menimbulkan capital inflow itu harus menjadi salah satu tugas yang paling penting. Bagaimana policy investasi di Indonesia juga termasuk insentif yang diberikan,” kata Menkeu .
Baiq Nuril 'Jemput' Amnesti Jokowi, Lalui Perjalanan Lombok-Bogor
Luhut : Anggota Kongres AS Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Politikus PAN Sukiman Ditahan KPK Usai di Periksa atas Kasus Suap
Jokowi Dorong Destinasi Wisata di Danau Toba Berkelas Super
Jokowi Komitmen Benahi Danau Toba Jadi Kawasan Wisata Menarik dan Lengkap
(Kemenkeu/ M Es)
0 comments:
Post a Comment